Pengertian Remaja
Kata remaja berasal dari bahasa latin yaitu
aldorescere yang berarti to grow atau to grow maturyti (Gulinko, 1984 dalam
Rice 1990). Beberapa tokoh yang mendefinisikan tentang remaja.
Menurut Papalia dan Olds (2001), masa remaja adalah
masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada
umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan
tahun atau awal dua puluhan tahun.
Papalia & Olds (2001) juga berpendapat bahwa
masa remaja merupakan masa antara kanak-kanak dan dewasa.
Bagian dari masa kanak-kanak itu antara lain proses
pertumbuhan biologis misalnya tinggi badan masih terusbertambah. Sedangkan bagian
dari masa dewasa antara lain proses kematangan semua organ tubuh termasuk
fungsi reproduksi dan kematangan kognitif
yang ditandai dengan mampu berpikir secara abstrak.
Transisi perkembangan pada masa remaja berarti
sebagian perkembangan masa kanak-kanak masih dialami namun sebagian kematangan
sewasa sudah dicapai. Yang dimaksud dengan perkembangan adalah perubahan yang
terjadi pada rentang kehidupan.. Perubahan itu dapat terjadi secara
kuantitatif, misalnya pertambahan tinggi atau berat tubuh; dan kulitati,
misalnya perubahan ara berpikir secara kankret menjadi abstrak.
Perkembangan dalam kehidupan manusia terjadi pada
aspek-aspek yang berbeda. Ada tiga aspek perkembangan yang dikemukakan yaitu :
1. Perkembangan
fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi
dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan
fungsi reproduksi. Tubuh remaj amulai beralih dari tubuh kanak-kanakyang
cirinyaadlah pertumbuhan menjaditubuh orang dewasa yang cirinya adalah
kematangan. Perubahan fisik otak sehingga semakin sempurna meningkatkan
kemampuan kognitif.
2. Perkembangan
kognitif adalah perubahan kemampuan
mental seperti belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Piaget (dalam
Papalia & Olds, 2001) mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi
kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan
lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksprimentasi memungkinkan remaja
untuk berpikir abstrak. Piget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai
tahap operasi formal.
Pada tahap ini, remaja
juga sudah mulai mampu berspekulasi tantang sesuatu, dimana mereka sudah mulai
membayangkan sesuatu yang diinginkan di masa depan. Perkembangan kognitif yang
terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari kemampuan seorang remaja untuk
berpikir lebih logis. Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai
peneliti, dimana mereka mampu membuat suatu perencanaan untuk mencapai suatu
tujuan di masa depan.
Salah satu bagian perkembangan
kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah
kecenderungan cara berpikir egosentrisme. Yang dimaksud dengan egosentrisme
disini adalah “ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang lain.
3.
Perkembangan kepribadian dan sosial
Yang dimaksud dengan perkembangan
kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan dengan dunia dan
menyatakan emosi secara unik. Sedangkan perkembangan sosial berarti perubahan
dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan kepribadian yang penting pada
masa remaja adalah pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang
unik dengan peran yang penting dalam hidup.
Perkembangan sosial pada masa remaja
lebih melibatkan kelompok teman sebaya dibandingkan orang tua. Dibandingkan pada
masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah seperti
kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dengan teman. Dengan demikian,
pada masa remaja peran kelompok teman sebaya adalah besar.
Pada diri remaja, pengaruh
lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat. Walaupun remaja telah
mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk menentukan tindakannya
sendiri. Namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak dipengaruhi oleh
tekanan dari kelompok teman sebaya.
Kelompok teman sebaya diakui dapat
mempengaruhi pertimbangan dan keputusan seorang remaja tentang perilakunya. Papalia
& Olds (2001) mengemukakan bahwa kelompokteman sebaya merupakan sumber
referensi utama bagi remaja dalam hal persepsi dan sikap yang berkaitan dengan
gaya hidup. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi misalnya mengenai
bagaimana cara berpakaian yang menarik, musik atau film apa yang bagus, dan
sebagainya.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis
identitas atau pencarian identitas diri.
James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas
diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure,
dan identity achieved. Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari
identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan
berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu :
1.
Kecanggungan dalam pergaulan dan
kekakuan dalam gerakan
2.
Ketidakstebilan emosi
3.
Adanya perasaan kosong kosong akibat
perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
4.
Adanya sikap menentang dan menantang
orang tua
5.
Pertentangan didalam dirinya sering
menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentangn dengan orang tua
6.
Kegelisahan karena banyak hal
diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya
7.
Senang bereksperimentasi
8.
Senang bereksplorasi
9.
Mempunyai banyak fantasi, khayalan,
dan bualan
10.
Kecenderungan membentuk kelompok dan
kecenderungan kegiatan kelompok.
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah
masa saat terjadinya perubahan-perubahan
yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial
dan pencapaian. Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik. Namun
beberapa emaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis,
dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak
berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini
dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.
Ciri-ciri Masa Remaja
Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Ada masa remaja
terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun psikologis. Ada beberapa
perubahan yang terjadi selama masa remaja.
1.
Peningkatan emosional yang terjadi
secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal dengan masa storm & stess. Peningkatan
emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi
pada masa remaja berada dalam kondisi baru yang terjadi pada masa remaja. Dari segi
kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja daam kondisi
baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan
tekanan yang ditunjukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan untuk tidak
lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung
jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalannya
waktu, dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa
kuliah.
2.
Perubahan yang cepat secara fisik
yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja
merasa tidak yakin dengan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik
yang terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi,
pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi
badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri
remaja
3.
Perubahan dalam hal yang menarik
bagi dirinya dan berhubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak
hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan
dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini juga dikarenakan adanya
tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka remaja diharapkan untuk
dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang lebih penting. Perubahan
juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja tidak lagi berhubungan
hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi juga dengan lawan
jenis, dan dengan orang dewasa.
4.
Perubahan nilai, dimana apa yang
mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting karena sudah
mendekat dewasa.
5.
Kebanyakan remaja bersikap ambivalen
dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Disisi mereka menginginkan kebebasan
terjadi, disisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang menyertai kebebasan
tersebut, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab
tersebut.
6.
Tugas utama remaja adalah menghadapi
identity versus identity confussion, yang merupakan krisis ke-5 dalam tahap
perkembangan psikososial yang diutarakannya. Tugas perkembangan ini bertujuan
untuk mencari identitas diri agar nantinya remaja dapat menjadi orang dewasa
yang unik dengan sense of self yang koheren dan peran yang bernilai di
masyarakat. Untuk menyelesaikan krisis ini remaja harus berusaha untuk
menjelaskan siapa dirinya, apa perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia
akan berhasil atau gagal yang pada
akhirnya menuntut seorang remaja untuk melakukan penyesuaian mental, dan
menentukan peran, sikap, nilai, serta minat yang dimilikinya.
mau download soft filenya?? klik disini