You’re the Past and Future
Main cast :
Cho Kyuhyun
Kim SaeHyun (You)
Support cast :
Choi Minho
Kim Hyun Joong
Kim Kyu Jong
Length :
Continue
Genre :
Friendship, Family
Rating :
PG-13
Annyeong~ Kali ini author kembali
dengan FF chapter, tumben banget lhoh author bikin FF chapter. Bukan karena
author suka yang one shot. Tapi karena malas mengetik saja, karena ini FF ke-2
author hehe^^ Namanya saja author amatiran…
Author minta maaf bila ada kesamaan baik cerita maupun alur
cerita. Karena ini merupakan hasil pemikiran author sendiri. Don’t Bashing!
Harap tinggalkan jejak. Kritik sarannya author tunggu yaa…
FF ini udah author posting di blog author rieshaberry.wordpress.com
FF ini udah author posting di blog author rieshaberry.wordpress.com
Happy reading!!
-------------
“Hahaha…” suara seorang yeoja
kecil membahana di seluruh ruangan.
“Hei…kau, jangan lari lagi! Akh…
aku lelah” suara namja tak kalah kencangnya.
“Mwo? Kau lelah? Sungguh tak bisa
dipercaya, seorang Cho Kyuhyun merasa lelah setelah berlari 5 menit! Omoo~~ aku
kira kau punya bakat untuk menjadi olahragawan, ternyata kau hanya bisa bermain
saja? Cih…” Ejek yeoja kecil itu.
“Yak, jangan mengejekku jika kau
belum paham mengenaiku. Walaupun sahabat karibku seorang PSP, tidak mempunyai
bakat tuk menjadi olahragawan, tapi aku punya wajah yang amat tampan. Iya kan?”
seru namja yang diketahui bernama Cho Kyuhyun.
“Huh…aku kira narsismu itu sudah
hilang, ternyata… Whaaa~~!!” omongannya terpotong karena Kyuhyun mengejarnya
lagi.
“Sudah-sudah… kalian ini apa
tidak capek?” tiba-tiba eomma dari yeoja itu menyuruh mereka untuk berhenti
kejar-kejaran.
“Eommaa~~ Help me!!” teriak yeoja
kecil itu dengan suara melengkingnya.
“Jangan sok memakai Bahasa
Inggris, hah!” seru Kyuhyun lagi.
“Kyu, sudahlah…” Kini Eomma
Kyuhyun itu juga mulai menyuruh mereka untuk berhenti bermain. Akhirnya mereka
pun berhenti karena sama-sama kelelahan.
Mereka berempat sekarang berada
di ruang tamu keluarga Cho pemilik perusahaan terkenal di seluruh Korea.
Sedangkan yang sekarang sedang duduk berada di depan keluarga Cho adalah
keluarga Kim, pemilik perusahan yang tidak kalah terkenal di Korea, tetapi
perusahaan yang sedang ada di Korea itu merupakan cabang dari perusahaan yang
berpusat di Amerika. Keluarga Kim sendiri juga tak kalah terkenalnya di
kalangan masyarakat, pemiliknya memiliki 3 orang anak. Salah satunya Kim
Saehyun yang termuda dari kedua kakaknya.
Saat ini mereka berempat sedang
membicarakan tentang keluarga mereka masing-masing, hingga akhirnya di siang
hari keluarga Kim memutuskan untuk pulang.
“Cho ahjumma, gamsahamnida” ucap Saehyun
sambil membungkukkan badannya.
“Ne, Saehyunie, kapan-kapan main
kesini lagi ya” jawab Cho ahjumma dengan lembut.
“Kau tidak ucapkan salam pada
Kyuhyun, hemm?” tanya Kim Ahjumma.
“Uhh… eomma, kenapa harus? Kyu~
go…mawoyo!” ucap Saehyun dengan ketusnya.
“Hemm…” jawab Kyuhyun seenaknya,
tapi hal tersebut langsung di ubahnya melihat eommanya yang sudah menatapnya
dengan tatapan yang ‘menyeramkan’ (?)
“Ne,ne,cheonmanayo” ucap anak
laki-laki tersebut dengan menekankan kata-katanya.
“Kalau begitu kami pulang dulu,
Cho agashi, anyeong~”
“Annyeong” jawab eomma anak
laki-laki itu.
_-_-_o0o_-_-_
3 hari kemudian…
“Chagi… kita harus ke Amerika
besok” ucap Nyonya Kim kepada anak-anaknya.
“Untuk apa eomma?” jawab anak
laki-lakinya, yang tidak lain tidak bukan adalah kakak pertama dari Saehyun.
“Eomma dan Appa harus menetap
disana, jadi kalian juga harus ikut dengan eomma, tidak mungkin eomma
meninggalkan kalian disini sendiri” perintah Nyonya Kim.
“Tapi eomma, disini aku punya
banyak teman” jawab anak laki-laki lainnya.
“Tidak ada tapi-tapian, besok
kita harus bersiap terbang ke Amerika. Kalian juga akan bersekolah disana!”
perintah Nyonya Kim lagi.
Mau tidak mau mereka bertiga
menuruti perintah Nyonya Kim untuk pindah ke Amerika, tempat appa mereka
bekerja.
Pagi harinya, mereka berangkat ke
Amerika. Setelah kepergian keluarga Kim ke Amerika, keluarga Cho menerima kabar
bahwa Keluarga Kim pindah ke Amerika. Hal ini membuat Nyonya Cho kaget, mengapa
keluarga Kim tidak memberi kabar terlebih dahulu. Hal itu juga dirasakan dengan
Kyuhyun, mengapa Saehyun, gadis kecil yang diam-diam ia sukai itu pindah tanpa
memberi ucapan selamat tinggal padanya.
‘kenapa kau meninggalkanku tanpa
memberiku ucapan selamat tinggal? Apa kau memang tidak menyukaiku? Atau aku
yang terlalu jahat padamu, sehingga kau tidak memberitahuku kepindahanmu? Aku
menyesal karena selalu mengabaikanmu daripada PSPku. Mian Saehyun-ah… padahal
aku ingin mengatakan ini padamu, sebenarnya aku…aku… menyukaimu’ Kyuhyun
berbicara dalam hatinya sambil menangis di kamarnya.
_-_oOo_--_
6 tahun kemudian…
#Saehyun POV#
Hmm… this air so cool, you know?
Because today is summer, I like this. Anyway, I actually miss my city, Seoul,
South Korea. The place where I was born. I’m miss him too. I always think how
his face, his hobby, and his characteristic. Is he still same like 6 years ago?
Akh… I think not. Maybe.
Hmm… sorry, If I’m speak in
English. I have already 6 years in here, so I have become accustomed with it.
Well, I will tell you about me, of course with language which can you
understand.
Kenalkan namaku Saehyun, Kim
Saehyun umurku 14 tahun. Aku bersekolah di New York Junior High School dan
sebentar lagi aku akan lulus. Penasaran denganku, apakah aku akan melanjutkan
sekolahku di New Yeork ini. Jawabannya salah. Aku dan oppa-oppaku sudah
memutuskan untuk melanjutkan sekolah kami di Seoul.
Kami bertiga sudah memutuskan hal
ini dengan matang, bahkan sudah kami pikirkan kapan kami akan kembali ke Korea,
yaitu setelah aku lulus dari sekolah ini.
Saat ini aku berada di sebuah
taman, tempatnya sangat menarik. Banyak orang-orang yang kebanyakan adalah
sepasang kekasih. Hei… jangan melihatku seperti itu, bukannya aku ingin seperti
pasangan-pasangan itu. Namun, saat ini aku masih merindukannya, Kyuhyun, namja
yang dulu paling ingin ku alihkan pandangannya dari benda hitam sialan, PSP.
Mungkin saat ini dia sudah
memiliki yeoja. Kenapa aku bilang mungkin? Ku akui 6 tahun lalu, dia memang
tampan. Tapi tidak tahu sekarang, mungkin wajahnya berubah jadi bebek ‘wek wek’
wkwkwk… Sudahlah, sekarang sudah semakin sore, aku harus pulang. 3 hari lagi
pengumuman kelulusanku, aku harap aku bisa lulus dan mendapat nilai yang
memuaskan. Amieenn… *Author : LULUS UAN SMA 2013, AMIN!!* :D
Tiba di rumah…
“Eomma, aku harap eomma
mengijinkan kami untuk pindah ke Seoul” Bukankah itu suara Hyun Joong oppa?
“Mengapa kalian pindah ke Korea,
kalian sudah mempunyai masa depan disini” jawab eomma dengan hati-hati.
“Eomma dan Appa salah, masa depan
kami bukan disini, tapi di kota kami dilahirkan. Aku, Kyu, dan Saehyun sudah
sepakat akan pindah ke Korea setelah Saehyun menyelesaikan sekolahnya. Kami
mohon appa dan eomma mengijinkan kami pindah” oppa berkata dengan memohon. Aku
yakin eomma dan appa masih berat untuk mengijinkan kami pindah, aku harus
mencari Kyu oppa untuk membantu Joong oppa.
Kulihat Kyu oppa turun dari mobil
temannya, “Oppa! Kebetulan oppa disini” seruku.
“What are you doing, hyunie?”
tanya Kyu oppa dengan menggodaku >,<”
“Aiisshh… bukan saatnya bermain,
Kajja bantu Joong oppa” aku menarik tangannya.
“Bantu apa?” tanyanya
“Appa…eomma…aku mohon ijinkan
kami pindah” terdengar suara Joong oppa dari dalam membuat Kyu oppa mengerutkan
dahinya.
“Apa hyung sedang membicarakan
hal itu sekarang?” tanyanya, aku pun hanya bisa mengangguk.
“Kajja, kita bantu dia, mungkin
jika kiata bicara pada appa dan eomma, mungkin kita boleh diijinkan pindah ke
Seoul” aku menarik tangannya masuk ke dalam rumah.
“Appa, Eomma! Kami mohon ijinkan
kami. Ini bukan paksaan, tapi ini kemauan kami bertiga. Aku dan hyung ingin
melanjutkan study kami di Seoul. Saehyun pun juga” Aku turut mengangguk.
Kulihat eomma masih menggelengkan kepalanya, berbeda dengan appa, sepertinya
appa setuju.
“Appa~~” rengekku pada appa,
mungkin dengan cara ini appa bisa menijinkan kami.
“Appa tidak mau memaksa kalian,
tapi itu semua terserah pada eomma kalian” appa setuju, tapi eomma? Kulihat Kyu
oppa memberi isyarat ‘keluarkan aegyomu sekarang’ baiklah, aku akan mengeluarkan
jurusku untuk eomma.
“Eomma~~ Boleh ya… Eomma~~”
Kulihat eomma masih dalam ekspresi yang sama, aigoo… aku sekarang harus apa?
“Eomma~~ Pleaseee…”
“Hentikan Saehyun, kalau kau
masih begini, eomma akan semakin menentang kalian” Omooo~~ eotteokhae??
“Eomma… aku mohon, boleh yahh.
Ayolah eomma, eomma tidak kasihan sama kami? Eomma~~ Please please pleaseee…
aku janji, aku ga nakal eomma. Kyu oppa dan Joong oppa juga akan menjagaku
dengan baik. Yahh.. boleh yahh… Eomma~~” aku merengek sekuat tenagaku, aku tak
peduli bagaimana cara pandang appa, oppa, dan eommaku, yang terpenting eomma
setuju.
“Bagaimana kalau eomma tidak
setuju?” eomma harus setuju. Aku kan sudah rindu berat dengan Seoul.
“Eomma harus setuju, demi
kebaikan anak-anakmu. Ayolah eomma~~ Haaa…” rengekku lagi. Aku pasti terlihat
seperti anak kecil berumur 5 tahun. Apa peduliku?
“Arra, arra, eomma setuju..”
yess, eomma setuju! Sudah kubilang, kan? Aegyoku pasti berhasil. Siapa dulu,
Saehyun!
“Tapi ada syaratnya!” Mwoo?? Arra,
arra, aku akan mematuhinya eomma J
“MWORAGO???” teriak kami bertiga.
“Kalian berdua harus menjaga adik
kalian dengan baik, awas saja jika eomma tau kalau Saehyun berpacaran dengan
orang yang tidak baik” Omoo~~ kenapa harus pacar sich… >,<” eommaa~ aku
belum ingin punya pacar!!
“Dan kau Saehyun, kau harus
pantau oppa-oppamu dengan baik, jika oppamu terlihat menggandeng yeoja yang kau
tidak sukai, kau harus lapor pada eomma!”
“kenapa harus pemikiranku eomma?”
tanyaku
“Karena eomma tau, kau bisa
menilai hati seseorang” Ah..eomma bisa aja. -,-“
“Ne, arraseo, eomma, kalau pun
ada banyak yeoja yang mendekatiku, aku akan minta saehyun yang memilihkannya
untukku. Tenang saja” kini Kyu oppa ikut bicara.
“Satu lagi, Kalian akan
melanjutkan sekolah pilihan appa” Kini appa juga angkat bicara.
“Ne, appa!” Jawab kami bertiga.
#Saehyun POV end#
#Author POV#
Akhirnya tujuan mereka disetujui
dengan Tuan dan Nyonya Kim untuk pindah ke Seoul. 3 hari kemudian mereka
berangkat menuju ke Seoul. Mereka juga mengucapkan ucapan perpisahan, karena mereka
di Seoul akan hidup bertiga tanpa Tuan dan Nyonya Kim.
Sementara itu, di lain sisi,
Kyuhyun yang merupakan teman kecil Saehyun juga merayakan kelulusannya bersama
dengan teman-temannya. Kalau dilihat-lihat Kyuhyun sama seperti teman-temannya
yang playboy, tapi dalam hatinya ia masih ingin bertemu dengan Saehyun kecilnya
dulu. Itulah mengapa ia jadi seorang yang playboy, ia selalu didekati wanita
yang berbeda-beda tapi Kyuhyun hanya mendekatinya bukan menjadikannya pacarnya,
itu karena Kyuhyun menganggap bahwa Saehyun adalah pacar pertamanya yang masih
ingin ia miliki sampai saat ini.
#Kyuhyun POV#
Aku lulus? Aku sungguh tidak
percaya, kalau aku lulus dengan nilai tertinggi, akh.. tapi ini sudah biasa,
aku memang sudah ditakdirkan memiliki wajah yang tampan dan otak yang mulus.
Ck! Cho Kyuhyun yang tampan, yang selalu dipuja para wanita, yang pintar ini
ternyata babo juga. Kenapa aku bisa bilang seperti itu? Karena aku masih
menginginkannya kembali, kembali kesini, kembali kehadapanku.
Aku tak pernah menganggap serius
hubunganku dengan beberapa wanita, karena di otakku masih tersimpan wajahnya.
Tapi ngomong-ngomong bagaimana dengan kabarnya ya? Sudah 6 tahun aku tidak
mendengar kabarnya, bahkan wajahnya. Aku ingin dia disini, bersamaku, aku ingin
mejahilinya lagi, mencampakkannya dengan PSPku. Mungkin itu takkan terjadi,
sudahlah Kyuhyun, lupakanlah dia.
“Yak, kenapa kau melamun terus.
Ayo kita rayakan kelulusan kita!”
“Emm…aku harus pulang, eommaku
pasti akan mengamuk, apalagi nunaku” sanggahku.
“Omo, ternyata Kyuhyun takut
dengan eomma dan nunanya” ucap salah satu dari mereka.
“Ne, itu benar. Aku tidak ingin
mengecewakan orang tuaku, memangnya seorang playboy tidak boleh mematuhi orang
tua?” sungguh hari ini aku sedang ingin menyendiri. Aku sedang Bad Mood, aku
sudah tidak peduli dengan siapa pun.
“Ck! Arra,arra,pulanglah kami
akan berpesta dulu”
“Aku pulang dulu”
“Kyu, satu lagi, Chukkaehaeyo!”
seru temanku
“Ne, bye” aku memutuskan untuk
tidak pulang ke rumah. Aku ingin pergi ke rumah Minho untuk menenangkan diri.
Semoga saja dengan adanya game, hatiku bisa pulih lagi.
“Yeoboseyo, nuna. Bilang pada
eomma, aku akan menginap di rumah Minho” perintahku pada Ahra nuna
“Kau ini! Bicara sendiri sama
eomma, Eomma!! Ada setan yang mau bicara!” Aisshh… dia ini, bisakah tidak
berteriak tepat ditelpon, membuatku tuli saja. Dan apa katanya? Setan?
“Yak!! Siapa yang setan??”
teriakku tidak ingin kalah
“Kau” Mwo? Aisshh…
“Kalau aku setan berarti kau
Nunanya setan!” haha…
“Aku malaikat, bukan nunanya
setan” Ck!
“Sejak kapan kau berubah jadi
malaikat, hah! Sifat saja tidak ada yang pantas disamakan dengan malaikat.
Kalau pun ada, kau pantasnya dipanggil malaikat pencabut nyawa!” Hah… berani
denganku rupanya.
“Enak saja! Kau saja yang tidak
tau, aku ini di kampus dijuluki angels, malaikat baik hati nan cantik. Namun,
sayang mengapa aku memiliki dongsaeng yang sifatnya seperti setan?” yak! Cukup
sudah, ini namanya penghinaan!
“Yak!!!” teriakku. “Huh… peri apa
kau ini, selalu jahat dengan dongsaengnya, sebenarnya yang paling muda siapa?
Aku apa kau? Mengapa kau yang selalu di manjakan?”
“Sudah jelas yang paling muda
aku, setan tua!” Mwo? Setan tua katanya!!!
“Yak!!!”
“Omoo~~ aku tidak tuli Kyunie,
kau ini kenapa teriak-teriak seperti itu” Omoo~ sekarang ini eomma, dia benar-benar…
“Ani, gwenchana! Eomma, aku akan
menginap di tempat Minho”
“Ne,arra, kau boleh menginap
disana. Tapi ingat jangan merepotkan Minho, arra?” nasihat lagi.. -,-‘
“Arra” piipp… Aku butuh game
sekarang! Game! Game!! Gara-gara nuna, kepalaku hampir pecah! Arrrgghhh…
Sesampainya di rumah Minho…
“Hyung, kenapa kau ingin menginap
di rumahku? Apa gara-gara nunamu lagi?” tanya Minho kepadaku setelah aku sampai
di kamarnya.
“Salah satunya itu, tapi yang
sebenarnya bukan itu” jawabku seadanya
“Kali ini apalagi? Apa
jangan-jangan mengenai Kim Saehyunmu itu lagi” Sejak kapan dia mendadak pintar
menebak pikiran orang lain? Kenapa lagi denganku, kenapa aku tidak bisa
menyanggah pertanyaan Minho?
“Jadi benar ya, hyung ini, kukira
kau sudah melupakannya” Mwo? Mana mungkin aku bisa melupakannya.
“Aku tidak bisa melupakannya, aku
selalu memikirkannya. Bagaimana keadaannya, kabarnya, dan wajahnya sekarang.
Sebenarnya aku sudah mencoba melupakannya, tapi tanpa sengaja aku selalu
mengingatnya lagi” ceritaku dengan Minho
“Mungkin dia sekarang sudah lulus
Junior High School, sama sepertimu” aku hanya mengangguk
“Aku juga kadang-kadang bermimpi
tentang seorang wanita yang tidak aku kenali” ceritaku lagi
“Jinja? Nugu?” tanya Minho dengan
antusias. Aku kan tidak tahu Minho!
“Sudah kubilang aku tidak kenal,
mana kutahu siapa dia?”
“Aikh… Kalau begitu, apa dia
cantik? Ceritakan ciri-cirinya, mungkin aku kenal”
“Dia cantik, manis, rambutnya
panjang, matanya bulat, hidungnya mancung, bibirnya…” belum sempat meneruskan,
perkataanku dipotong olehnya.
“Bibirnya bagaimana hyung?!”
tanyanya dengan sangat antusias, aigoo~~ apa yang anak ini pikirkan selama ini?
Apa dia hanya melihat wanita dari bibirnya?
“Bibirnya seksi…” jawabku lirih
“Omoo~~ pasti dia sangat cantik
dan perfect. Tapi aku tidak punya teman seperti yang hyung ceritakan padaku”
lalu siapa yang sering masuk ke mimpiku itu? Ini aneh…
“Mungkin dia masa depanmu hyung”
ucapnya seraya berpikir. Masa depanku? Apa benar?
“Jinjaa?? Bagaimana bisa kau
menganalisis hal seperti itu?” tanyaku padanya.
“Pernah ada orang bilang seperti
itu hyung. Kita bermimpi tentang seseorang yang kita tidak kenali, berarti itu
masa depan kita, tapi bila kita bermimpi dengan orang yang paling kita sayangi
tetapi orang itu sudah tidak ada didekatmu berarti itu masa lalumu.” Dia
menjelaskan padaku panjang lebar.
“Apa mungkin dia masa depanku?”
tanyaku pada diriku sendiri
“Hyung enak yah, sudah tahu
bagaimana masa depan hyung sendiri. Sedangkan aku, aku belum tahu, masa depanku
dengan wanita seperti apa saja aku belum tahu”
“Tapi aku masih belum bisa
mempercayainya, Minho-ya”
“Itu terserah padamu hyung. Kau
berhak percaya atau tidak pada pernyataan seperti itu. Begini saja, kalau hyung
bertemu dengannya langsung, hyung bisa memberikannya padaku jika hyung tak mau
dengannya. Karena dia tipeku juga hyung” Enak saja, mana mungkin aku mau
memberikan padanya, aku saja belum pernah bertemu dengannya. Kalaupun aku
bertemu dengannya, aku tidak akan memberikannya padamu.
“Shiireeoo!!!” tolakku
mentah-mentah
“Aisshh… Hyung ini, tidak pernah
mau mengalah padaku”
“Memang. Kalau itu berkaitan
dengan uang, aku membolehkannya. Masalah perempuan, sorry aku tidak bisa”
“Yah…hyung. Kau ini, susah
mencari yang seperti itu hyung. Walaupun aku disebut idol di sekolah, banyak
perempuan yang menyukaiku, tapi aku belum pernah menemukan perempuan seperti tipeku
itu” Memangnya berbeda denganmu, aku juga sama denganmu Minho!
“Aku juga sama sepertimu!
Memangnya kau saja yang punya tipe seperti itu” kulihat Minho menghembuskan
nafas beratnya, itu pertanda bahwa pernyataanku tidak bisa diganggu gugat oleh
siapa pun (?).
“Sudahlah, tujuanku kesini untuk bermain game.
Kenapa jadi curhat dan rebutan wanita seperti ini” seruku. Daritadi aku sudah
menginginkan game, otakku harus diisi dengan game kalau tidak, kupastikan
otakku akan dipenuhi oleh Kim Saehyun dan wanita misterius itu.
“Aisshh… arra,arra! Tapi jangan
malam-malam, kau mau menghabiskan uangku sebelum gajian?” perintahnya padaku
“Sejak kapan kau bekerja?”
tanyaku langsung
“Gaji dari eomma appaku setiap
bulan” jawabnya dengan meringis. Aku hanya bisa mendengus melihat tingkahnya.
Aku tahu, Minho bersekolah di Seoul dengan menyewa apartment karena rumahnya
sangat jauh dari Seoul, eomma dan appanya selalu memberikannya uang, baik sangu
maupun untuk membayar biaya tempat tinggalnya setiap bulan.
#Kyuhyun POV end#
#Saehyun POV#
Yah… kami sekarang sudah tiba di
bandara Incheon. Kurasakan hembusan angin yang menerpa wajahku, kuhirup udara
di sekitar bandara ini. Aku merindukan udara ini. Kulihat oppa-oppaku sedang
mengurus barang-barang yang kami bawa tadi.
“Hmm… sudah semua kan, kajja kita
pulang ke rumah” ajak Joong oppa sambil membawa kopernya. Bisa kudengar
orang-orang yang sedang membicarakan kami. Ada apa ya? Apa kami terlihat
seperti artis? Akh…tentu saja, aku kan memang cantik dari sananya. *dari Hong
Kong kali* *Plakk…
“Oppa, kau mendengarnya?” tanyaku
pada Kyu oppa.
“Dengar apa?” dia bertanya
kembali padaku
“Wanita-wanita disini sepertinya
sedang membicarakan kita” bisikku pada Kyu oppa
“Membicarakan kita atau aku
seorang?” Ikh… pede sekali dia ini.
“Ikh… kepedean”
“Hahaha… Sudahlah biarkan saja
mereka membiacarakan ketampanan kami dan kecantikan kau” Aisshh… oppa… Malu
deh… arra, oppa aku tahu, aku cantik. Tapi jangan terlalu memujiku, bagaimana
kalau aku terbang? (?)
“Kajja, kita pulang dengan taksi”
seru Joong oppa. Taksi yang kami naiki pun melesat pergi meninggalkan salah
satu bandara terbagus di dunia ini.
#Saehyun POV end#
#Author POV#
Akhirnya Saehyun dan oppanya
kembali ke rumah yang mereka tempati dulu. Saehyun berniat untuk jalan-jalan
bersama oppa-oppanya keesokan harinya, untuk menikmati kota Seoul yang sudah
lama mereka tinggalkan. Mereka pun juga akan mengurus sekolah mereka minggu
depan, tepat sehari sebelum hari pertama mereka masuk ke sekolah yang mereka
tempati nanti.
Di sisi lain, Kyuhyun sedang
bermain dengan Minho di rumah Minho. Mereka bermain dengan baik (?), apalagi
Kyuhyun yang sudah mengalahkan Minho hampir 10 kali. Sangking semangatnya
sampai-sampai dia lupa dengan janjinya pada Minho agar tidak bermain sampai
larut malam. -,-“
Kyuhyun juga sudah memutuskan
untuk pergi ke rumah keluarga Kim dulu, hanya untuk mengenang semuanya. Kyuhyun
mengira, mungkin akan lebih baik jika ia bisa melupakan kenangan itu. Kyuhyun sudah
bertekad untuk melupakan Saehyun dan semua kenangan bersama dengannya.
#Author POV end#
Akankah Kyuhyun dan Saehyun
bertemu keesokan harinya?
TBC
------
Akh... selesai juga part 1 -,-" fiuuhh... Eotte? Bagus ga? Author tunggu komentar kalian semua :D
-Author Saehyun-
No comments:
Post a Comment